Ribuan Ojol Gelar Demo di Monas, Ini Tuntutannya: Berita Terkini

Sebanyak 50.000 pengemudi transportasi online berkumpul di Jakarta pada Senin, 21 Juli 2025. Aksi bertajuk ‘Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217’ menjadi kelanjutan protes sebelumnya di Mei 2025.
Peserta berasal dari berbagai platform, termasuk kurir dan mitra pengemudi. Mereka melakukan unjuk rasa dengan mematikan aplikasi secara massal sebagai bentuk penolakan. Kegiatan dimulai pukul 13.00 WIB di sekitar kawasan ikon ibu kota.
Peristiwa ini menjadi salah satu aksi terbesar sepanjang tahun. Informasi lebih lanjut bisa dilihat di berita terkini mengenai tuntutan para peserta.
Pengemudi Ojol Gelar Aksi Besar di Monas
Aksi kolaboratif lintas profesi mewarnai Ibu Kota sebagai bentuk protes bersama. Tidak hanya pengemudi ojol, buruh, mahasiswa, dan pelaku UMKM turut bergabung dalam unjuk rasa ini. Solidaritas ini menunjukkan keresahan bersama terhadap kebijakan transportasi online yang dinilai merugikan.
Lokasi strategis dipilih untuk memperkuat pesan. Peserta sengaja mengarahkan aksi ke sekitar Istana Presiden sebagai simbol tuntutan perubahan. Kawasan Monas menjadi pusat berkumpul karena visibilitas tinggi dan akses strategis.
Pemadaman aplikasi massal menciptakan gangguan signifikan. Platform ojol melaporkan penurunan layanan hingga 70% selama demonstrasi. “Ini bukti kami bukan korban aplikator yang bisa diabaikan,” ujar salah satu peserta.
“Perjuangan hari ini adalah tentang keadilan bagi seluruh mitra driver. Kami meminta pemerintah mendengar suara lapisan terdampak.”
Masyarakat merespon dengan beragam. Sebagian memahami tuntutan, namun ada juga yang mengeluhkan ketidaknyamanan akibat gangguan layanan. Warung makan yang biasa menerima pesanan online mengaku omzet turun drastis.
Lokasi dan Waktu Demo Ojol
Pusat kota Jakarta menjadi saksi aksi besar-besaran pada Senin Juli 2025. Titik utama berkumpulnya massa berada di kawasan Monas dan sekitarnya, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Selatan depan Istana Presiden.
Pusat Aksi: Kawasan Monas dan Istana Presiden
Lokasi ini dipilih karena visibilitas tinggi dan simbolis. Peserta ingin pesan mereka didengar oleh pemangku kebijakan. Aparat keamanan bersiaga dengan 1.632 personel untuk mengawal jalannya aksi.
Rute demonstrasi mencakup area sekitar Jalan Medan Merdeka. Hal ini menyebabkan kemacetan di beberapa titik. Namun, pengorganisir telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk meminimalisir gangguan.
Durasi dan Skala Aksi
Aksi dimulai pukul 13.00 WIB dan direncanakan berlangsung hingga malam hari. Jumlah peserta mencapai puluhan ribu, lebih besar dibandingkan demonstrasi serupa di Mei 2025.
“Kami sengaja memilih hari kerja agar suara kami benar-benar didengar,” ujar salah satu koordinator aksi.
Dampak lalu lintas terasa hingga radius 2 km dari lokasi. Beberapa jalan alternatif dipersiapkan untuk mengalihkan kendaraan umum.
Ribuan Ojol Gelar Demo di Monas, Ini Tuntutannya
Puluhan ribu mitra driver menunjukkan solidaritas dengan mematikan aplikasi secara serentak. Aksi ini melibatkan 50.000 pengemudi dari berbagai platform, menciptakan gangguan layanan yang signifikan.
Mogok Massal dan Matikan Aplikasi
Strategi offbid massal dilakukan dengan menonaktifkan aplikasi selama 12 jam. “Kami ingin buktikan bahwa kami bukan sekadar angka,” ujar salah satu koordinator. Mekanisme ini mengurangi operasional layanan hingga 90%.
Beberapa pengguna mengeluh kesulitan memesan makanan atau transportasi. “Biasanya pesan makan siang 10 menit, hari ini lebih dari satu jam,” kata Andi, karyawan di Kuningan.
Dampak pada Layanan Transportasi
Platform besar melaporkan kerugian mencapai miliaran rupiah per hari. Sebagai solusi sementara, beberapa perusahaan mengandalkan mitra kurir independen.
“Kami menghargai aspirasi mitra driver dan sedang evaluasi kebijakan,” jelas perwakilan perusahaan transportasi online.
Peringatan resmi telah disebarkan via media sosial untuk meminimalisir kebingungan pengguna. Aksi ini menjadi ujian bagi ketahanan layanan transportasi online di tengah tuntutan perubahan.
5 Tuntutan Utama Pengemudi Ojol
Unjuk rasa besar-besaran membawa lima poin penting yang menjadi fokus perjuangan para mitra driver ojol. Tuntutan ini dirancang untuk menciptakan ekosistem transportasi online yang lebih adil dan transparan.
1. UU Transportasi Online/PERPPU
Para pengemudi mendesak pemerintah segera menerbitkan regulasi khusus. Mereka meminta revisi PERMENHUB 12/2023 yang dinilai tidak memihak kepentingan mitra.
“Kami butuh payung hukum kuat yang melindungi hak-hak dasar pengemudi,” tegas salah satu perwakilan aksi. Permintaan ini mencakup penghapusan sistem slot dan member premium yang dianggap diskriminatif.
2. Pembagian Pendapatan 90:10
Pembagian komisi menjadi salah satu isu paling krusial. Mitra driver ojol mengusulkan skema 90% untuk pengemudi dan 10% untuk aplikator.
Perbandingan dengan negara lain menunjukkan Indonesia termasuk yang memberikan porsi terbesar ke perusahaan. Sistem ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan harian para mitra.
3. Regulasi Tarif Antar Barang/Makanan
Penetapan tarif layanan logistik dan makanan menjadi sorotan berikutnya. Saat ini, penetapan harga sepenuhnya dikendalikan algoritma platform tanpa melibatkan mitra.
Menurut analisis terbaru, fluktuasi tarif sering merugikan pengemudi. Mereka meminta intervensi pemerintah untuk menetapkan standar minimum.
4. Audit Investigatif Aplikator
Transparansi algoritma penetapan tarif menjadi tuntutan utama keempat. Para mitra meminta audit independen terhadap mekanisme penetapan harga dan pembagian komisi.
“Kami ingin tahu bagaimana sistem bekerja dan apakah ada kecurangan,” ujar salah satu peserta demo. Audit diharapkan bisa mengungkap praktik tidak adil dalam pembagian pendapatan.
5. Hapus Sistem Diskriminatif
Tuntutan terakhir berkaitan dengan penghapusan segala bentuk diskriminasi. Sistem ‘aceng’ dan pembatasan akses berdasarkan rating menjadi fokus protes.
“Setiap mitra berhak mendapat kesempatan sama tanpa melihat lama bergabung atau jumlah bintang,” tegas koordinator aksi.
Perubahan sistem ini diharapkan bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih egaliter bagi seluruh pengemudi.
Penyebab dan Latar Belakang Demo
Aksi unjuk rasa yang terjadi bukan tanpa alasan, melainkan akumulasi kekecewaan panjang. Para pengemudi merasa kebijakan pemerintah dan perusahaan tidak adil. Hal ini memicu solidaritas besar-besaran pada jul 2025.
Kekecewaan atas Regulasi Pemerintah
Pembahasan RUU transportasi online yang mandek menjadi salah satu pemicu utama. Para pengemudi menuntut kementerian perhubungan segera mengeluarkan regulasi yang lebih adil. Mereka merasa kebijakan saat ini hanya menguntungkan perusahaan.
Beberapa poin yang dipermasalahkan termasuk sistem slot dan tarif yang tidak transparan. “Kami butuh perlindungan hukum yang jelas,” ujar salah satu peserta. Protes ini juga menuntut revisi PERMENHUB 12/2023 yang dinilai tidak pro pengemudi.
Kenaikan Tarif Kontroversial
Kenaikan tarif sebesar 15% pada jul 2025 menjadi titik puncak kemarahan. Para pengemudi mengeluh karena kenaikan ini tidak diikuti dengan pembagian pendapatan yang lebih baik. Biaya operasional seperti bensin dan perawatan kendaraan juga terus naik.
Analisis menunjukkan, tarif baru justru membuat pendapatan harian menurun. “Kami bekerja lebih keras tapi penghasilan tidak bertambah,” keluh seorang mitra driver. Polemik algoritma penetapan tarif antar barang juga memperburuk situasi.
“Kebijakan saat ini seperti memeras kami tanpa memberikan solusi nyata,” tegas koordinator aksi.
Dukungan dari Komisi V DPR diharapkan bisa menjadi jalan tengah. Namun, hingga aksi ini berlangsung, belum ada kepastian dari pemerintah.
Partisipasi dan Dukungan
Kolaborasi berbagai elemen masyarakat menjadi ciri khas aksi kali ini. Tidak hanya melibatkan pengemudi, unjuk rasa ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. Solidaritas ini menunjukkan keresahan bersama terhadap sistem yang dinilai tidak adil.
Gabungan Pengemudi dan Kurir Online
Sebanyak 15 asosiasi kurir online bergabung dalam aksi protes ini. GARDA Indonesia menjadi salah satu organisasi penggerak utama. Mereka menyatukan suara untuk menuntut perubahan kebijakan.
Dukungan logistik mengalir dari pedagang kaki lima di sekitar lokasi. “Kami sediakan makanan dan minuman gratis untuk para peserta aksi,” ujar seorang pedagang. Bentuk dukungan ini menunjukkan simpati masyarakat kecil.
Dukungan dari Masyarakat dan UMKM
Pelaku UMKM yang biasa bekerja sama dengan platform ikut menyuarakan dukungan. Mereka membuat spanduk bertuliskan #AdilUntukOjol di depan toko. “Kami merasakan dampak langsung ketika mitra driver bermasalah,” jelas pemilik warung makan.
Media sosial menjadi alat ampuh untuk mobilisasi massa. Tagar dukungan terus bermunculan di berbagai platform. Beberapa tokoh publik juga mengunggah foto solidaritas di akun mereka.
“Perubahan sistem akan menguntungkan semua pihak, bukan hanya pengemudi,” kata seorang aktivis yang hadir.
Di Jakarta Pusat, kerjasama antar peserta terlihat sangat solid. Dokumentasi visual menunjukkan antusiasme tinggi dari berbagai kalangan. Aksi ini membuktikan bahwa isu transportasi online menyentuh banyak lapisan masyarakat.
Respons Pemerintah dan Aparat
Aksi unjuk rasa di kawasan Medan Merdeka Selatan mendapat perhatian serius dari pihak berwenang. Pemerintah melalui berbagai instansi terkait memberikan tanggapan resmi terhadap tuntutan para peserta.
Pengawalan Ketat oleh Polisi
Sebanyak 2.554 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda dikerahkan untuk mengamankan lokasi. Mereka membentuk beberapa lapis pengamanan di sekitar Istana Presiden dan kawasan strategis lainnya.
Berikut protokol keamanan yang diterapkan:
Lokasi | Jumlah Personel | Alat Pendukung |
---|---|---|
Depan Istana | 800 orang | 10 water cannon |
Kawasan Monas | 1.200 orang | Kendaraan lapis baja |
Jalan Alternatif | 554 orang | Drone pengawas |
Pengamanan cyber juga diperketat selama aksi berlangsung. Tim khusus dibentuk untuk memantau aktivitas digital yang mencurigakan terkait unjuk rasa ini.
Pernyataan Kementerian Perhubungan
Kemenhub mengeluarkan pernyataan resmi melalui konferensi pers darurat. Menteri Perhubungan menegaskan komitmen dialog untuk menyelesaikan permasalahan secara menyeluruh.
“Kami memahami aspirasi mitra pengemudi dan akan segera mengadakan pertemuan tripartit,” ujar Menhub.
Jadwal rapat koordinasi telah ditetapkan untuk minggu depan. Pertemuan akan melibatkan perwakilan pemerintah, perusahaan platform, dan asosiasi pengemudi.
Menurut analisis terbaru, reaksi pasar saham terhadap aksi ini cukup signifikan. Saham beberapa perusahaan transportasi online sempat turun hingga 5% selama demonstrasi berlangsung.
Pemerintah berjanji akan menindaklanjuti tuntutan dengan serius. Mereka berharap solusi yang adil bisa segera ditemukan untuk semua pihak terkait.
Dampak dan Reaksi Masyarakat
Aksi besar-besaran para driver transportasi online menciptakan gelombang reaksi beragam. Masyarakat merasakan langsung efek dari unjuk rasa ini, terutama dalam hal mobilitas harian.
Gangguan Layanan Transportasi Online
Pemadaman aplikasi massal menyebabkan gangguan signifikan. Data mencatat lonjakan 300% keluhan pengguna dalam 6 jam pertama aksi. Berikut rincian dampaknya:
- Penurunan layanan transportasi mencapai 85%
- Waktu tunggu rata-rata meningkat dari 5 menit menjadi 47 menit
- 300 restoran melaporkan pembatalan pesanan makanan
Beberapa warga mengaku kesulitan mencari ojek online untuk aktivitas harian. “Biasanya mudah pesan, hari ini harus jalan kaki dulu,” ujar Rina, warga Jakarta Pusat.
Suara Dukungan dari Pengguna
Di tengah gangguan, banyak masyarakat justru menunjukkan simpati. Tagar dukungan menjadi trending topic di Twitter selama 8 jam berturut-turut. Survei cepat menunjukkan 62% responden memahami tuntutan para driver.
Beberapa bentuk dukungan kreatif muncul:
- Inisiatif carpooling antar warga
- Kampanye #TerimaKasihDriver di media sosial
- Video TikTok dukungan yang viral dengan 2,4 juta views
“Kami paham perjuangan mereka. Gangguan hari ini untuk kebaikan bersama besok,” tulis salah satu warganet.
Dampak ekonomi juga terasa. Bisnis delivery makanan melaporkan penurunan omset 40-60%. Namun, banyak pelaku UMKM justru membagikan makanan gratis untuk peserta aksi sebagai bentuk solidaritas.
Reaksi masyarakat ini menunjukkan kompleksitas isu transportasi online. Di satu sisi ada ketergantungan pada layanan, di sisi lain tumbuh kesadaran akan pentingnya keadilan bagi mitra driver.
Kesimpulan
Perkembangan terbaru menunjukkan aksi ini mungkin berlanjut minggu depan. Mediasi oleh DPR dijadwalkan pada awal Agustus 2025 untuk mencari solusi bersama.
Konflik ini berdampak besar pada ekosistem transportasi nasional. Prediksi jangka panjang menunjukkan perlunya reformasi sistem untuk menciptakan keseimbangan baru.
Berikut poin penting yang perlu diikuti:
- Proses negosiasi antara semua pihak terkait
- Evaluasi kebijakan oleh pemerintah
- Dampak ekonomi pada mitra driver dan pengguna
Masyarakat diajak memantau perkembangan melalui kanal resmi. Harapannya, solusi berkeadilan bisa segera terwujud untuk semua orang yang terlibat.
Isu ini menjadi ujian penting bagi masa depan layanan transportasi di Juli 2025 dan seterusnya. Perubahan sistem diharapkan membawa manfaat lebih luas bagi seluruh lapisan.